Pakan ternak memegang peranan penting dalam rantai makanan dan komposisi serta kualitas produk ternak (susu, daging dan telur) yang dikonsumsi masyarakat. Pakan ternak diklasifikasikan sebagai pakan ternak, hijauan, atau pakan campuran.
Pengujian dasar laboratorium untuk pakan ternak
Ada berbagai pengujian yang dilakukan untuk menentukan parameter tertentu dalam pakan ternak. Ini dapat diringkas menjadi: tes fisik seperti kadar air, tes nutrisi seperti penentuan protein dan lemak, dan analisis organik dan anorganik seperti penentuan logam berat atau residu pestisida.
Berikut ini adalah informasi mengenai beberapa pengujian dasar laboratorium untuk pakan ternak.
Moisture content
Salah satu metode untuk pengukuran moisture content adalah metode gravimetri yaitu dengan mengukur berat sampel sebelum dikeringkan dalam oven kemudian diukur beratnya setelah dikeringkan selama 2 jam pada suhu 105 °C. Selisih berat dibagi dengan berat semula (dikenal sebagai berat basah) memberikan ukuran kadar air.
Metode pengukuran kelembaban telah berkembang dan tes yang sama dapat diselesaikan dalam beberapa menit melalui pengukur kelembaban halogen. Elemen halogen memanaskan sampel untuk pengeringan cepat dan keseimbangan internal perangkat mengukur perubahan berat. Perangkat secara otomatis menghitung kadar air.
Ash content:
Pengujian kadar abu dilakukan dengan membakar sampel dalam tungku pada suhu di atas 500 ° C, membakar senyawa organik dan kandungan anorganik atau mineral tetap sebagai abu, sehingga memungkinkan perhitungan perkiraan jumlah bahan anorganik yang ada dalam pakan.
Karena adanya zat yang mudah menguap dalam sampel, teknik ini biasanya tidak akurat, itulah sebabnya metode pengujian lain yang lebih canggih lebih disukai saat menguji sampel yang mengandung besi, timbal, merkuri, atau logam sejenis lainnya.
Komposisi Nutrisi:
Pengujian komposisi nutrisi dilakukan untuk mengetahui kadar protein, kadar lemak, serat, dan karbihidrat.
· Kadar protein
Kadar protein dihitung dari jumlah nitrogen dalam sampel pakan. Penentuan kandungan nitrogen paling sering dilakukan oleh percobaan Kjeldahl.
· Kadar lemak
Untuk mengetahui kadar lemak pada pakan dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi soxhletasi menggunakan pelarut organik. Proses soxhletasi dilakukan berulang kali hingga diperoleh ekstrak larut (lemak).
Ekstrak lemak ini dipekarkan dengan menggunakan pelarut, lalu pelarut dipisahkan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh zat lemak kering yang dapat ditimbang dan ditentukan kadar lemaknya.
· Kadar serat
Serat dihitung setelah mencerna sampel pakan asam sulfat untuk menghilangkan gula dan kemudian menambahkan natrium hidroksida untuk menghilangkan protein. Kemudian kandungan serat dapat ditentukan dengan perhitungan.
· Karbohidrat
Karbohidrat dapat dihitung dari kandungan total setelah dikurangi lemak, protein, dan serat; atau dapat ditentukan secara akurat dengan kromatografi cair.
Untuk menghemat banyak waktu pengujian, uji kadar protein, lemak, kandungan serat, dan lainnya dapat dilakukan menggunakan spektrofotometer inframerah. Alat tersebut sangat cepat dan akurat selain itu tidak mengkonsumsi banyak Reagen.
Logam berat
Pengujian logam berat dilakukan karena bisa saja terdapat logam berat yang bocor dari tanah atau kontaminasi air tanah ke tanaman pakan ternak. Logam-logam ini seperti timbal, kadmium, arsenik atau besi, menyebabkan efek berbahaya bagi hewan dan manusia.
Jejak logam ini diukur dengan perangkat spektroskopi, yang paling umum adalah spektrometer serapan atom atau AAS. Metode konvensional untuk mengetahui kandungan logam berat salam sampel yaitu dengan zat pengoksidasi dalam hotplate.
Toksin dan residu pestisida
Toksin dapat ditentukan dengan kromatografi cair. Yang paling penting adalah mikotoksin dan khususnya aflatoksin B1 dan B2. Biasanya, sistem HPLC menggunakan pompa gradien, detektor UV, dan kolom C18 (5 um) digunakan untuk aflatoksin.
Untuk residu pestisida, karena komposisi senyawa yang mudah menguap, biasanya dianalisis dengan kromatografi gas. Beberapa metode menggunakan detektor penangkapan elektron sementara yang lain menggunakan detektor massa.
Itulah informasi mengenai pengujian dasar laboratorium untuk pakan ternak. Semoga informasi ini bermanfaat.
Apabila Anda membutuhkan berbagai peralatan kesehatan dan laboratorium, Anda bisa mengunjungi Syaf Unica Indonesia. Syaf Unica Indonesia merupakan supplier alat-alat laboratorium dan kesehatan yang memiliki legalitas dan terpercaya.
WEBSITE : Syaf.co.id