Ketahui Tentang Perbedaan Cara Kerja Defibrilator AED, ICD, dan WCD

Defibrilator merupakan perangkat pacu jantung. Defibrilator secara umum terdiri dari tiga jenis yaitu AED, ICD, dan WCD. Simak perbedaan cara kerja defibrilator AED, ICD, dan WCD berikut ini.

https://www.fr.de/

Ketahui tentang defibrilator AED, ICD, dan WCD

Defibrilator merupakan perangkat yang digunakan untuk mengembalikan detak jantung normal dengan mengirimkan pulsa listrik atau kejutan ke jantung. Alat tersebut digunakan untuk mencegah atau memperbaiki aritmia, detak jantung yang tidak rata atau terlalu lambat atau terlalu cepat. Defibrilator juga dapat digunakan untuk mengembalikan detak jantung jika jantung tiba-tiba berhenti.

Berbagai jenis defibrillator bekerja dengan cara yang berbeda. Automated external defibrillator (AED), digunakan pada banyak ruang publik dan dikembangkan untuk menyelamatkan nyawa orang yang mengalami serangan jantung mendadak.

Defibrilator ini dapat digunakan oleh non petugas medis atau orang awam yang tidak terlatih dapat menggunakan perangkat ini dalam keadaan darurat.

Defibrillator lain dapat mencegah kematian mendadak di antara orang-orang yang memiliki risiko tinggi aritmia yang mengancam jiwa. Jenis defibrilator lainnya yaitu implantable cardioverter defibrillator (ICD) yang ditempatkan secara operasi di dalam tubuh pasien, dan wearable cardioverter defibrillator (WCD), yang diletakkan di tubuh.

Perbedaan cara kerja defibrilator AED, ICD, dan WCD

Cara kerja AED

AED adalah perangkat portabel ringan yang dioperasikan dengan baterai yang memeriksa ritme jantung dan mengirimkan kejutan ke jantung untuk memulihkan ritme normal. AED digunakan untuk membantu orang yang mengalami serangan jantung mendadak.

Bantalan lengket dengan sensor yang disebut elektroda pada AED dipasang di dada seseorang yang mengalami serangan jantung.

Elektroda mengirimkan informasi tentang irama jantung seseorang ke komputer di AED. Komputer akan menganalisis irama jantung untuk mengetahui apakah sengatan listrik diperlukan. Apabila sengatan listrik diperlukan, elektroda akan memberikan kejutan.

Cara kerja ICD

ICD ditempatkan melalui pembedahan di dada atau perut, di mana akan diperiksa aritmia. Aritmia dapat mengganggu aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh atau menyebabkan jantung berhenti. ICD mengirimkan kejutan untuk memperbaiki aritmia.

ICD dapat memberikan kejutan energi rendah untuk mempercepat atau memperlambat detak jantung abnormal atau kejutan energi tinggi, yang dapat memperbaiki detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Apabila kejutan energi rendah tidak mengembalikan irama jantung normal, perangkat akan beralih ke kejutan energi tinggi untuk defibrilasi. Perangkat juga akan beralih ke kejutan energi tinggi jika ventrikel mulai bergetar daripada berkontraksi dengan kuat. ICD mirip dengan alat pacu jantung, tetapi alat pacu jantung hanya menghasilkan kejutan listrik berenergi rendah.

ICD memiliki generator yang terhubung ke kabel untuk mendeteksi denyut jantung dan memberikan kejutan saat dibutuhkan. Beberapa model memiliki kabel yang terletak di satu atau dua ruang jantung, sementara model lain tidak memiliki kabel yang dimasukkan ke dalam bilik jantung tetapi bersandar pada jantung untuk memantau ritmenya.

ICD juga dapat merekam aktivitas listrik jantung dan irama jantung. Rekaman dapat membantu dokter untuk menyempurnakan pemrograman perangkat sehingga bekerja lebih baik untuk memperbaiki detak jantung yang tidak teratur.

Cara kerja WCD

WCD memiliki sensor yang menempel pada kulit. Alat ini terhubung dengan kabel ke unit yang memeriksa ritme jantung dan memberikan kejutan saat dibutuhkan. Seperti ICD, WCD dapat memberikan kejutan energi rendah dan tinggi.

Perangkat WCD ini memiliki ikat pinggang yang melekat pada rompi dan dikenakan di bawah pakaian. Dokter akan menyesuaikan perangkat dengan ukuran pasien. Perangkat diprogram untuk mendeteksi irama jantung tertentu.

Sensor mendeteksi ketika aritmia terjadi dan memberi tahu pasien dengan peringatan. Pasien dapat mematikan peringatan untuk mencegah kejutan jika tidak diperlukan, tetapi jika pasien tidak merespons, perangkat akan memberikan kejutan untuk memperbaiki ritme.

Biasanya hal tersebut terjadi dalam satu menit. Perangkat dapat memberikan kejutan berulang selama satu episode. Setelah setiap episode, sensor harus diganti. Perangkat juga dapat mengirim catatan aktivitas jantung pasien ke dokter.

Itulah perbedaan cara kerja defibrilator AED, ICD, dan WCD. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. Berbagai jenis defibrilator bisa Anda beli di Syaf Unica Indonesia. Kunjungi website kami untuk mendapatkan informasi produk selengkapnya.

 

WEBSITE || SYAF.CO.ID