Cara Kerja Terapi CPAP Pada Pasien Sleep Apnea

Terapi CPAP merupakan metode yang digunakan untuk mengobati Sleep Apnea. Pada pasien Sleep Apnea, terapi CPAP penting. Hal itu karena dapat membantu penderita Sleep Apnea dapat tidur lebih baik, nyenyak, dan bernapas dengan normal. Cara kerja terapi CPAP dapat Anda ketahui dalam artikel ini.

https://www.okoa.org/

Ketahui tentang Sleep Apnea

Sleep Apnea merupakan jenis gangguan tidur yang terjadi karena pernapasan penderitanya terhenti sementara sebanyak beberapa kali saat tidur. Pada orang yang memiliki Sleep Apnea, mereka biasanya mengorok atau mendengkur ketika tidur.

Beberapa pasien Sleep Apnea tidak merasakan gejala apa pun, namun ada juga pasien yang mengalami berbagai keluhan seperti tidur kurang nyenyak, sakit kepala saat bangun tidur, cepat lelah, dan sulit dalam konsentrasi.

Sleep Apnea apabila tidak ditangani dengan benar dapat membuat penderitanya kekurangan oksigen. Hal tersebut akan menimbulkan berbagai komplikasi yang berbahaya, misalnya yaitu kematian mendadak ketika tidur.

Sehingga orang yang mengalami Sleep Apnea perlu mendapatkan penanganan dokter dengan segera. Dalam menangani pasien Sleep Apnea, dokter akan memberikan beberapa opsi, seperti terapi CPAP untuk Sleep Apnea.

Cara kerja terapi CPAP untuk Sleep Apnea

Terapi CPAP (continous positive airway pressure) merupakan terapi yang menggunakan mesin khusus. Terapi CPAP memiliki fungsi untuk menyalurkan oksigen. Penyaluran oksigen dilakukan melalui selang dan masker oksigen ke saluran pernapasan penderita Sleep Apnea ketika mereka tidur.

Penderita Sleep Apnea yang melakukan terapi CPAP akan memperoleh cukup asupan oksigen, sehingga gejala terhenti napasnya dapat berkurang. Dalam melakukan terapi CPAP, penderita Sleep Apnea dapat melakukannya di rumah sakit atau di rumah secara pribadi apabila sudah mendapatkan petunjuk cara kerja terapi CPAP.

Dokter akan melakukan berbagai rangkaian pemeriksaan sebelum memulai terapi CPAP untuk Sleep Apnea. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, misalnya sleep study. Hal itu untuk menilai seberapa parah kondisi Sleep Apnea yang dialami penderita.

Apabila penderita Sleep Apnea perlu mendapatkan terapi CPAP, dokter akan mengatur jumlah oksigen yang diberikan melalui mesin CPAP. Selain itu, dokter juga akan menjelaskan kepada penderita tentang cara menyalakan, menggunakan, dan menyimpan alat terapi CPAP tersebut dengan benar.

Risiko pemakaian alat terapi CPAP

Menjadi salah satu langkah dalam penanganan utama pengobatan Sleep Apnea, terapi CPAP masih banyak digunakan hingga kini. Sayangnya, untuk melakukan terapi CPAP diperlukan biaya yang tidak sedikit. Beberapa efek samping yang ditimbulkan dari terapi CPAP untuk Sleep Apnea yaitu:

  • Adanya luka atau iritasi pada wajah, hidung, dan sekitar mulut dikarenakan pemasangan masker dan strap masker
  • Sulit untuk mengembuskan napas dan napas terasa sesak
  • Hidung tersumbat dan kering
  • Mimisan
  • Merasa tidak nyaman dengan suara bising dari mesin CPAP sehingga susah tidur
  • Mulut kering
  • Sakit kepala dan pusing
  • Sering sendawa, perut kembung, dan banyak kentut karena banyak menelan udara

Dalam terapi CPAP, terkadang masker masih bisa terlepas secara tidak sengaja apabila penderita menggunakan alat tersebut ketika tidur. Terapi CPAP ini menjadi elemen penting dalam mengatasi gangguan tidur. Tapi tidak semua kasus Sleep Apnea dapat disembuhkan menggunakan bantuan CPAP.

Dokter biasanya juga perlu melakukan penanganan lain untuk mengatasi Sleep Apnea, misalnya dengan memberikan obat-obatan, menyarankan pasien untuk diet atau mengurangi berat badan, dan juga melakukan operasi.

Apabila dokter menyarankan Anda untuk melakukan terapi CPAP di rumah, Anda bisa membeli alatnya di Syaf Unica Indonesia. Alat terapi CPAP yang disediakan oleh Syaf Unica Indonesia yaitu Nesco CPAP RVC820. Pembelian alat tersebut dapat dilakukan melalui website kami.

Semoga informasi yang kami sajikan mengenai cara kerja terapi CPAP dapat bermanfaat.

 

WEBSITE || SYAF.CO.ID