BAYI DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN UNTUK PENANGANAN LEBIH LANJUT

BAYI DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN UNTUK PENANGANAN LEBIH LANJUT

Hostech Medical Bubble CPAP SH 180 digunakan pada bayi dengan gangguan pernapasan, terutama bayi yang lahir prematur.


Apa saja kondisi bayi dengan gangguan pernapasan?

Berikut beberapa kondisi bayi yang memliki masalah pada pernapasannya dan memerlukan penggunaan alat CPAP:

SINDROM DISTRESS RESPIRASI (SDR)

SDR adalah kondisi pernapasan yang serius dan mengancam nyawa. Biasanya kondisi itu terjadi pada bayi baru lahir atau bayi yang lahir prematur. Kondisi ini terjadi ketika paru-paru bayi tidak dapat menghasilkan cukup surfaktan, yaitu zat yang membantu mengurangi tegangan permukaan di dalam paru-paru. Sehingga memungkinkan bayi untuk menghirup udara dengan lebih mudah.

Ketika bayi mengalami SDR, paru-parunya tidak dapat mengembang dengan baik saat menghirup udara. Itu menyebabkan kesulitan bernapas, kelelahan, dan kekurangan oksigen dalam tubuh. Tanda dan gejala SDR meliputi pernapasan cepat, napas dangkal, retraksi dada dan perut, sianosis atau bayi menjadi biru, dan kelesuan.

Sindrom distress respirasi dapat diobati dengan menggunakan terapi pernapasan yang mencakup perawatan pernapasan non-invasif, seperti penggunaan hostech medical bubble CPAP SH 180, dan terapi surfaktan untuk membantu meningkatkan fungsi paru-paru. Perawatan harus dilakukan dengan segera oleh tenaga medis yang terlatih dan berpengalaman untuk mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan bayi yang optimal.

HIPERKAPNIA

Hiperkapnia adalah kondisi medis di mana terdapat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) dalam darah di atas kadar normal yang biasanya antara 35-45 mmHg. Karbon dioksida merupakan hasil metabolisme tubuh dan dikeluarkan melalui paru-paru saat bernapas. Namun, jika terjadi gangguan dalam proses pernapasan atau sirkulasi darah, maka CO2 dapat menumpuk dalam darah, sehingga menyebabkan hiperkapnia.

Bayi dengan gangguan pernapasan hiperkapnia memiliki gejala bervariasi, tergantung pada tingkat peningkatan CO2 dalam darah. Gejala yang lebih ringan mungkin termasuk perasaan sesak napas, pusing, sakit kepala, kebingungan, dan denyut jantung yang cepat. Peningkatan yang lebih berat dapat menyebabkan kelelahan, kantuk, kebingungan yang lebih parah, dan bahkan koma.

Hiperkapnia dapat terjadi karena berbagai kondisi medis, seperti penyakit paru-paru kronis, penyakit saraf, obesitas, dan gangguan pernapasan lainnya. Pengobatan tergantung pada penyebab hiperkapnia. Terapi oksigen dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mengurangi kadar CO2. Jika penyebabnya adalah gangguan pernapasan, maka dapat digunakan alat bantu pernapasan seperti CPAP atau ventilator untuk membantu memperbaiki sirkulasi udara dan mengeluarkan CO2 dari tubuh.

Baca juga: Alat bantu pernapasan pada bayi baru lahir

EDEMA PARU

Ini merupakan kondisi medis di mana terjadi penumpukan cairan di paru-paru, sehingga mengganggu fungsi normal dari organ tersebut. Edema paru biasanya terjadi ketika jantung gagal memompa darah dengan cukup efektif atau terdapat masalah dengan fungsi paru-paru.

Ketika jantung tidak berfungsi dengan baik, tekanan dalam pembuluh darah di paru-paru dapat meningkat dan menyebabkan cairan bocor ke dalam jaringan paru-paru. Ketika paru-paru terisi cairan, maka sirkulasi udara terhambat, oksigen tidak dapat diambil dengan efektif oleh tubuh, dan pasien dapat mengalami kesulitan bernapas.

Edema paru dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi tersebut. Gejala yang ringan mungkin termasuk sesak napas, batuk, dan kelelahan. Sedangkan, gejala yang lebih parah dapat menyebabkan napas pendek, napas yang berbunyi seperti mengi, kulit pucat atau kebiruan, dan bahkan kegagalan pernapasan.

OBSTRUKSI SALURAN NAPAS ATAS

Obstruksi saluran napas atas adalah kondisi medis di mana saluran napas yang terletak di atas tenggorokan menjadi terhalang atau tersumbat, sehingga mengganggu aliran udara dari hidung dan mulut ke paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi saluran napas, alergi, peradangan, atau pembesaran jaringan pada bagian dalam saluran napas.

Gejala obstruksi saluran napas atas dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab kondisi tersebut. Gejala yang umum meliputi kesulitan bernapas, napas yang berbunyi seperti mengi, batuk, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan rasa tidak nyaman di dada.

Pengobatan obstruksi saluran napas atas tergantung pada penyebabnya. Pada kasus yang ringan, dapat dilakukan perawatan mandiri dengan menggunakan obat-obatan bebas seperti antihistamin, dekongestan, atau obat pereda nyeri untuk membantu meredakan gejala. Pada kasus yang lebih parah, dapat diperlukan pengobatan medis yang lebih intensif, seperti terapi oksigen, penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP atau ventilator, atau bahkan operasi pada saluran napas atas.

Artikel terkait: Penyakit pada saluran pernapasan atas

APNEA BAYI TIDUR

Apnea pada bayi tidur adalah kondisi ketika bayi mengalami berhenti napas sementara selama tidur. Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Apnea pada bayi tidur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan perkembangan sistem pernapasan bayi, kelelahan, atau infeksi saluran napas.

Gejala apnea pada bayi tidur meliputi berhenti napas sementara selama beberapa detik, napas yang pendek dan cepat, warna kulit bayi yang berubah menjadi pucat atau kebiruan, dan kadang-kadang disertai dengan mengi atau napas yang terdengar seperti mengorok.

Pengobatan apnea pada bayi tidur tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi saluran napas, maka pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik atau obat-obatan lain untuk membantu meredakan gejala. Jika apnea disebabkan oleh kelelahan, maka bayi mungkin perlu diberikan terapi oksigen atau penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bayi dengan gangguan pernapasan harus segera ditangani oleh tenaga ahli. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan keselamatan bayi akan terancam.


Sumber:

RDS pada Bayi, Sindrom Gawat Napas Saat Lahir Prematur | Hello Sehat

Sleep Apnea – Gejala, penyebab dan mengobati – Alodokter

Hiperkapnia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya • Hello Sehat

Edema Paru – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Halodoc

Obstruksi Saluran Napas Atas – Penyebab, Gejala, Pengobatan – KlikDokter